Kalau membahasa hal ini tentu menimbulkan kontroversi yang begitu manharubirukan. Bukannya melebih-lebihkan tetapi sinetron dipandang sebagai salah satu faktor menurunnya kebenaran pengucapan bahasa Indonesia. Sebut saja artis pendatang dari luar negeri yang gencar dicari produser kita. Bukannya apa-apa tetapi tetap kembali ke masalah awal yaitu untuk mencapai keuntungan dengan kelarisan film yang dibuatnya. Namun sinetron sebagai produk dalam negeri kita juga dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Itu artinya bahsa kita banyak yang salah digunakan pada tempatnya. Akibatnya masyarakat banyak yang meniru dengan berbagai motif seperti sekedar gaya atau kepingin dikatakan modern. Selain itu, ungkapan-ungkapan bahasa dalam sinetron itu banyak pula yang dipraktekkan di masyarakat. Padahal banyak ungkapan-ungkapan bahasa yang cendrung kasar dalam tayangan itu. Efek yang paling parah banyak anak kecil yang menirukannya setelah melihat tayangan itu. Hal ini secara psikologis menyebabkan efek negatif bagi anak karena bahasanya yang kasar dan tidak sopan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
yupz...bener juga ya
BalasHapusya iyalah non
BalasHapusaku sih netral aja
BalasHapuskalau gag dukung sinetron dalam negeri gmn ya
kalau dukung gimana ya
baaa....enggak juga
BalasHapusbuktinya kitasuka nonoton
korban sinetron,hehhee
BalasHapusbahasa indonesia tetep number one